Mengobati Gejala Bersin Terus Menerus Karena Kondisi Rinitis

Mengatasi Bersin-Bersin Karena Rinitis Alergi

 
pilek menahun
 Bersin-bersin berkali-kali hanya saat dingin dipagi hari

Pernahkah Anda mengalami bersin-bersin dan hidung mengeluarkan lendir bening terus-terusan (meler) ketika menghirup sesuatu seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan? Lalu hidung dan mata Anda juga terasa gatal? Hidung jadi mampet dan mata berair? Jika pernah, kemungkinan Anda menderita “Rhinitis Alergi”.


Apa itu Rhinitis Alergi?

Rhinitis berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata “Rhino” yang artinya hidung, dan “Itis” yang artinya peradangan. Jadi rhinitis adalah gangguan peradangan pada selaput mukosa/lendir hidung. Sedangkan alergi merupakan penyebabnya. Jadi rhinitis alergi adalah peradangan selaput lendir hidung yang diakibatkan karena alergi. Istilah lainnya dalam bahasa Inggris sering disebut “hay fever”.

Adakah rhinitis yang bukan disebabkan karena alergi? Ya, ada. Rhinitis bisa juga disebabkan karena hipersensitivitas saraf-saraf di sekitar hidung. Misalnya suka bersin-bersin karena udara dingin di pagi hari, sensitif terhadap perubahan cuaca, air dingin, perubahan kelembaban udara, dan sebagainya. Rhinitis jenis ini sering disebut rhinitis vasomotor. Rhinitis vasomotor ini ini biasanya tidak mempan diobati dengan obat-obatan anti alergi.


Bagaimana Proses Terjadinya Rhinitis Alergi?

Sesuai dengan istilahnya, rhinitis alergi terjadi dengan diawali proses alergi, di mana seseorang secara tidak sengaja menghirup suatu alergen (misalnya debu, serbuk sari bunga, spora jamur, bulu binatang, dll), maka tubuh akan merespon dan menghasilkan senyawa kimia yang disebut histamin dari sel mast. Histamin akan bereaksi pada reseptor yang berada di saluran nafas, hidung, dan sekitarnya, sehingga menyebabkan bersin-bersin, hidung meler dan gejala lainnya.


Apakah Rhinitis Alergi Bersifat Menurun?

Alergi itu bersifat menurun, jadi jika Anda alergi, maka kemugnkinan juga bisa menurun ke anak Anda. Tetapi jenis alergi yang diturunkan bisa bervariasi, mungkin sang anak akan memiliki rhinitis alergi juga, alergi kulit, asma, atau alergi yang lainnya.


Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Alergi ?

Seorang dengan riwayat alergi biasanya dapat mengidentifikasi alergen, kapan atau pada kondisi apa ia mengalami reaksi alergi. Umumnya ketika diperiksakan ke dokter, para dokter akan menanyakan apakah ada riwayat alergi di keluarga, alergi terhadap apa, jenis alergi yang dialami, dan macam-macam alergen yang sering memicu bersin-bersin.

Selain itu, untuk memastikan apakah seseorang benar menderita alergi, biasanya akan disarankan untuk melakukan tes alergi dengan skin allergy test. Skin allergy test adalah suatu uji alergi dengan cara menyuntikkan beberapa jenis alergen di bawah kulit atau dengan cara menggoreskannya pada kulit.

Tes ini biasanya dilakukan pada kulit lengan bawah atau punggung (untuk anak-anak). Kemudian diperiksa apakah pasien tersebut memberikan respon positif terhadap alergen tertentu atau respon negativ.

Dari test tersebut, nantinya bisa diketahui sensitif terhadap alergen apa sajakah si pasien. Selain skin allergy test, penentuan alergi juga bisa melalui tes darah tertentu, tes ini akan mengukur tingkat zat tertentu yang terkait dengan alergi, yang disebut imunoglobulin E (IgE). Kemudian, hitung darah lengkap (Complete Blood Count), khususnya jumlah eosinofil, juga dapat membantu mengungkapkan ada-tidaknya alergi pada seseorang.


Bagaimana Cara Mengobati Rinitis Alergi ?

Pengobatan yang paling murah dan umum adalah dengan cara menghindari alergen pemicu alergi. Selain menghindari alergen, juga bisa menggunakan obat. Dipasaran jugatersedia berbagai obat untuk mengobati gejala rhinitis alergi. Biasanya, obat yang diresepkan oleh dokter akan tergantung pada jenis dan beratnya gejala, usia, dan apakah ada kondisi medis lain (seperti asma misalnya).


Obat-obat untuk rhinitis alergi antara lain adalah:

Antihistamin

Obat antihistamin bekerja cukup baik dalam mengobati gejala bersin-bersin karena alergi rhinitis, terutama bila gejalanya tidak sering terjadi atau tidak berlangsung lama. Antihistamin terdapat dalam berbagai jenis merek, dan dapat digolongkan menjadi antihistamin generasi pertama dan generasi kedua.

Antihistamin generasi pertama contohnya CTM, prometazin, difenhidramin, mepiramin, yang bersifat sedatif atau bisa menyebabkan kantuk dan sering membuat mulut kering. Obat-obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter, dan dapat digunakan untuk gejala ringan sampai sedang.

Jangan menggunakan obat antihistamin generasi pertama ini jika Anda akan meyetir mobil-motor atau bekerja dengan alat berat, karena bisa menyebabkan ngantuk dan bisa mengakibatkan kecelakaan.

Sedangkan untuk antihistamin yang lebih baru, yaitu antihistamin generasi kedua, biasanya relatif tidak menyebabkan kantuk, atau hanya menyebabkan sedikit kantuk saja. Beberapa obat ini ada yang bisa dibeli secara bebas, dan sebagian ada yang harus dibeli dengan resep dokter.

Contoh obat-obat golongan ini antara lain fexofenadine, terfenadin, setirizin, loratadin, desloratadin, dll. Selain dalam bentuk tablet, ada pula antihistamin dalam bentuk semprot hidung (nasal spray), yang berisi azelastin.


Kortikosteroid


Untuk kondisi rhinitis alergi yang berat, kadang diperlukan lebih dari antihistamin, tapi juga dibantu dengan obat-obatan golongan kortikosteroid. Kortikosteroid dalam bentuk semprotan hidung merupakan pengobatan yang paling efektif untuk rhinitis alergi. Obat ini digunakan dalam jangka panjang untuk mencegah kekambuhan, tetapi juga dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih singkat. Banyak merek yang tersedia, dan cukup aman untuk orang dewasa maupun anak-anak.


Dekongestan

Obat dekongestan adalah golongan obat untuk mengatasi gejala hidung mampet/tersumbat. Obat ini terdapat dalam bentuk tablet dan juga obat semprotan hidung. Contohnya yaitu nafazolin, tetrahidrozolin, oksimetazolin, dll, tetapi sebaiknya tidak digunakan lebih dari 3 hari.

Dekongestan oral yang bersifat sistemik juga bisa digunakan, seperti fenilefrin, pseudoefedrin, atau fenilpropanolamin. Hati-hati juga dengan semprotan hidung yang mengandung pengawet benzalkonium klorida, karena dapat memperburuk gejala. Gunakanlah obat secara bijaksana karena pada dasarnya obat adalah racun dan bukan untuk dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.


Imunoterapi

Jika obat-obat diatas sifatnya hanya mengurangi gejala dan tidak bisa menghilangkan sama sekali sifat alerginya (gejala alergi seperti bersin-bersin sering kambuh lagi), maka cara pengobatan lainnya adalah dengan imunoterapi. Imunoterapi adalah pengobatan yang bersifat menghilangkan sifat sensitivitas tubuh terhadap alergen.

Caranya yaitu dengan penginjeksian/disuntik larutan alergen tertentu yang menyebabkan alergi secara teratur dengan dosis yang makin meningkat, sampai tubuh bisa beradaptasi terhadap alergen dan tidak lagi memberikan respon alergi lagi. Namun terapi semacam ini memerlukan komitmen yang tinggi, karena dibutuhkan waktu yang lama hingga bertahun-tahun, harus secara rutin, tekun, konsisten, dan biasanya biayanya cukup mahal.

Selain dengan menggunakan obat-obatan, mengatasi rhinitis alergi juga bisa dibantu dengan menggunakan bahan-bahan alami dan perawatan-perawatan alami. Untuk informasi mengenai cara mengatasi rhinitis secara alami coba Anda baca buku mengatasi bersin yang ada di https://mengatasibersin0.blogspot.com, isinya bagus dan sangat berguna, (Recommended book).

Sekian dulu untuk artikel kali ini, terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment